RESENSI
Jadi Penulis Muda, Siapa Takut…..?!
Judul : Remaja dilarang jadi pengarang
beken, so what?!
Pengarang : Gamal Komandoko
Penerbit : Tunas Publishing
Tebal :
201 halaman
Jadi
penulis ternyata enak juga, di samping mengasah otak kita, juga bisa memanaskan
dan mencairkan pikiran-pikiran yang sudah menggenang di kepala. Aktivitas
menulis bisa dikatakan sebagai aktivitas yang harus direspon dengan bijak,
karena ada yang lewat menulis bisa mengisi kantong kosong dan terkenal. Kalau
Anda ingin jadi seorang penulis profesional, sekarang yang marak yaitu novelis
muda, banyak karyanya yang laris di pasaran. Apakah Anda juga ingin seperti
mereka?
Usia mumpung masih muda, harus
dimanfaatkan dengan sungguh. Apalagi kalau Anda suka dengan dunia tulis-menulis
baik itu menulis puisi, cerita pendek, cerita bersambung, novel dan lain
sebagainya, cocok sekali kalau Anda mengonsumsi buku ini. Karena setelah Anda
baca buku ini, akan berubah pengertian dan pemikiran Anda. Maksudnya, sebelum Anda
membaca buku ini, mungkin ada yang berpendapat kalau kegiatan mengarang
(menulis) dianggap sangat sulit. Akan tetapi ketika Anda sudah baca isi buku
ini, Anda akan mengatakan kalau kegiatan mengarang itu mudah dan menyenangkan.
Di sekolah dasar sudah beri pelajarn
untuk latihan mengarang baik membuat pantun, puisi dan cerita (fiksi dan
nonfiksi). Kemudian di sekolah menengah sampai SMA juga masih ada pelajaran
untuk menulis (mengarang). Oleh karenanya, jika Anda memang sudah benar-benar
jatuh cinta dengan namanya kegiatan menulis, maka terus gali potensi yang ada
pada diri Anda. Kegiatan menulis ini juga tidak menutup kemungkinan bisa
dilakukan bagi yang dulunya tidak suka menulis menjadi lebih suka. Hal ini
menunjukkan bahwa kemampuan menulis tidak hanya berasal dari gen keturunan,
malainkan juga bisa diasah lewat kebiasaan dan latihan dengan sungguh-sungguh.
Kemudian caranya bagaimana? Tentunya
biar tidak kehabisan bahan dan untuk memperkaya bahan, kurang lebih ada 3 point
penting yang harus diingat. Pertama, harus membiasakan membaca. Misalkan
kalau sudah membiasakan diri untuk membaca apa yang didapat dari situ, yaitu
mendapat tambahan semangat untuk mengarang dan mendapat ide untuk menulis. Kedua,
Anda juga harus membiasakan diri untuk mencatat hal-hal kecil yang pernah Anda
alami. Dan yang ketiga, bergaul dengan pengarang. Bisa dengan cara, ikut
acar bedah buku atau peluncuran buku, hadir dalam pemeran buku, atau bisa juga
dengan menghubungi penerbit untuk minta alamat rumah pengarang.
Setelah Anda sudah tahu caranya,
mari beralih pada keuntungan mengarang antara lain; nama Anda bisa jadi
tersohor alias terkenal, dapat honor (bayaran), bisa mempengaruhi pembaca, dan
bisa memberikan dukungan atau kritikan kepada pihak lain. Akan tetapi Anda jangan
sampai lupa pedoman yang harus Anda tanamkan pada diri Anda; bisa mengatur
waktu dan sistem kerja, kreatif, produktif, dan selalu ingin maju.
Jika dalam diri Anda sudah tertanam
niat untuk menulis, maka lakukanlah menulis apa saja yang Anda inginkan.
Apabila sudah terbiasa, maka Anda akan merasa mudah dan senang untuk menulis.
Sehari-hari Anda tidak akan putus dari buku dan pena. Oleh karena itu, jika
Anda ingin menambah semangat dan motivasi untuk menulis, maka baca buku yang
berjudul “Remaja dilarang jadi pengarang beken, so what?!” untuk
memperkaya dan mempertebal keinginan untuk jadi penulis muda.
Penulis memaparkan materi dengan
bahasa yang biasa dipakai anak-anak muda (bahasa gaul), dilengkapi dengan kunci
sukses (key of success) disetiap akhir bahasan, dan pada bagian terakhir
(bagian 2) dibahas tentang 6 jurus meraih impian. Masih penasaran? Silahkan
baca bukunya, karena Anda akan memperoleh ilmu yang begitu berharga dalam
hidup.
MOTTO:
“Menjadi Orang Yang Terpilih”